Tarbawiyah
  • Ta’aruf
    • Risalah Tarbawiyah
    • FDTI
    • Buku Syarah Rasmul Bayan
    • Kontak Kami
  • Materi Tarbiyah
    • Ushulul Islam (T1)
    • Ushulud Da’wah (T2)
    • Kurikulum FDTI
      • Kelas 1
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Kultum
        • Seminar
        • Taushiyah Pembina
      • Kelas 2
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Seminar
      • Kelas 3
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
      • Kelas 4
        • Mentoring
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
    • Al-Arba’un An-Nawawiyah
  • Khutbah
  • Download
    • Buku Materi
    • Buku dan Materi Presentasi Bahasa Arab
      • Durusul Lughah Al-Arabiyah
      • PowerPoint Durusul Lughah Al-Arabiyah
    • Majalah
  • Donasi
Kategori
  • Akhbar Dauliyah (270)
  • Akhlak (37)
  • Al-Qur'an (36)
  • Aqidah (118)
  • Dakwah (27)
  • Fikrul Islami (36)
  • Fiqih (91)
  • Fiqih Dakwah (85)
  • Gerakan Pembaharu (35)
  • Hadits (68)
  • Ibadah (9)
  • Kabar Umat (112)
  • Kaifa Ihtadaitu (6)
  • Keakhwatan (5)
  • Kisah Nabi (10)
  • Kisah Sahabat (3)
  • Masyarakat Muslim (11)
  • Materi Khutbah dan Ceramah (45)
  • Musthalah Hadits (3)
  • Rumah Tangga Muslim (5)
  • Senyum (2)
  • Sirah (56)
  • Tarikh (55)
  • Taujihat (18)
  • Tazkiyah (34)
  • Tokoh Islam (11)
  • Ulumul Qur'an (7)
  • Wasathiyah (37)
54K
2K
Tarbawiyah
Tarbawiyah
  • Ta’aruf
    • Risalah Tarbawiyah
    • FDTI
    • Buku Syarah Rasmul Bayan
    • Kontak Kami
  • Materi Tarbiyah
    • Ushulul Islam (T1)
    • Ushulud Da’wah (T2)
    • Kurikulum FDTI
      • Kelas 1
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Kultum
        • Seminar
        • Taushiyah Pembina
      • Kelas 2
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Bina Wawasan
        • Seminar
      • Kelas 3
        • Mentoring
        • Penugasan
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
      • Kelas 4
        • Mentoring
        • Majelis Rohani
        • Seminar
        • Diskusi Wawasan Islam
    • Al-Arba’un An-Nawawiyah
  • Khutbah
  • Download
    • Buku Materi
    • Buku dan Materi Presentasi Bahasa Arab
      • Durusul Lughah Al-Arabiyah
      • PowerPoint Durusul Lughah Al-Arabiyah
    • Majalah
  • Donasi
  • Wasathiyah

Prinsip 6: Akhlak yang Mulia

  • 08-01-2021
syakhshiyah
Total
0
Shares
0
0
0

Kita meyakini bahwa Islam sangat memperhatikan masalah akhlak sampai-sampai Allah Swt. memuji Rasul-Nya dengan berkata,

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

Engkau betul-betul berada di atas akhlak yang agung.[1]

Bahkan, Rasul menegaskan misinya kepada kita dengan bersabda,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ

Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.[2]

Lebih dari itu, Islam menjadikan berbagai kewajiban ibadah yang merupakan rukun Islam memiliki sasaran moral dan akhlak. Ia bertujuan meralisasikan akhlak tersebut dalam kehidupan manusia. Apabila sasaran tersebut tidak tercapai, berarti ibadahnya tidak sempurna dan layak tidak diterima oleh Allah.

Shalat,

تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.[3]

Zakat,

تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا

            Membersihkan dan menyucikan mereka dengannya.[4]

Puasa,

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

            Agar kalian bertakwa.[5]

Haji,

فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ

            Tidak boleh ada perbuatan kotor, fasik, dan debat kusir dalam berhaji[6]

Apabila semua ibadah di atas tidak mendatangkan buahnya yang berupa akhlak, Nabi saw. bersabda,

رب قائم ليس له من قيامه إلا  السهر رب صائم ليس له من صيامه إلا الجوع 

Bisa jadi orang yang melakukan qiyamullail tidak mendapatkan apa-apa dari ibadahnya kecuali hanya tidak tidur. Dan bisa jadi orang yang berpuasa tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar.[7]

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.[8]

Bahkan, Islam menjadikan akhlak sebagai wujud konkret dari iman yang benar. Alquran menggambarkan kaum beriman sebagai berikut.

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ . وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ . وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ . وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ . إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ . فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ . وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

Orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya; orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna; orang-orang yang menunaikan zakat; orang-orang yang menjaga kemaluannya; kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada tercela sementara siapa mencari yang di balik itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas; serta orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya.[9]

Sejumlah hadis sahih juga mengaktualisasikan iman dalam keluhuran akhlak.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ و مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِفلا يؤذى جاره… فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturahim. Siapa yang beiman kepada Allah dan hari akhir ia tidak boleh menyakiti tetangganya. Siapa yang beriman kepada Allah  dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tamunya. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia mengucap yang baik-baik atau diam.[10]

وَالْمُؤْمِنُ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى دِمَائِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ

Mukmin adalah orang yang manusia lainnya merasa aman dengannya terkait dengan darah dan harta mereka.[11]

Iman dinafikan dari orang yang melakukan dosa dan maksiat.

لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ

Tidak akan berzina orang yang berzina jika pada saat itu imannya sempurna dan tidaklah meminum khamar orang yang meminumnya jika pada saat itu imannya sempurna.[12]

ما آمن بي من بات شبعان وجاره جائع ألى جنبه وهو يعلم

Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur dalam kondisi kenyang sementara tetangganya lapar padahal ia mengetahui.[13]

Islam mengajarkan berbagai akhlak di atas dalam inti ajaran agamanya yang berupa perintah dan larangan baik yang berasal dari Alquran maupun Sunnah Nabi-Nya. Akhlak-akhlak yang mulia termasuk dalam kewajiban yang Allah perintahkan, sedangkan akhlak yang buruk termasuk ke dalam hal yang Allah larang.

Adil, ihsan, jujur, amanah, menepati janji, menunaikan janji, mencintai makhluk, sabar saat mendapat ujian, cobaan, dan kesulitan, malu, tawaduk, bangga dengan iman, berani, dermawan, menjaga kehormatan, santun, memberi maaf di saat mampu membalas, menahan emosi, dan berbagai akhlak yang lain seperti berbakti kepada orang tua, memberi kepada kerabat, berbuat baik kepada tetangga, mengasihi orang miskin, anak yatim, ibn sabil, dan pembantu, menolong orang yang lemah, membantu orang yang membutuhkan, semua akhlak mulia tersebut termasuk hal yang diperintahkan agama, yang Allah anjurkan kepada kaum beriman, yang dengannya Dia memberikan kabar gembira kepada mereka yang berbuat baik dan bertakwa. Hal ini sebagaimana disebutkan pada ayat-ayat permulaan dari surat al-Anfâl, awal surat al-Mukminûn, pertengahan surat al-Ra’ad, beberapa ayat terakhir surat al-Furqan sebagai potret hamba Allah Yang Maha Penyayang, juga pada surat al-Dzâriyât sebagai potret kaum bertakwa dan berbuat baik, serta dalam surat al-Ma’arij, dan dalam berbagai surat Alquran lainnya.

Adapun kebalikannya, seperti berbuat aniaya, melampaui batas, berdusta, berkhianat, menipu, menyalahi janji, bertindak kasar, sombong, angkuh, menggunjing, mengadu domba, bersaksi palsu, melakukan kejahatan baik yang tampak maupun yang terselubung, mencandu narkoba, durhaka kepada orang tua, memutuskan tali silaturahim, menyakiti tetangga, menghardik anak yatim, berbuat kasar kepada orang miskin, tidak saling menasehati dengan kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang, membiarkan kemungkaran merajalela, takut mengingkari perbuatan orang zalim serta takut menegurnya, semua akhlak buruk tersebut dan yang sejenisnya termasuk larangan dan kemungkaran dalam Islam. Bahkan, sebagiannya dianggap sebagai dosa besar sebagaimana disebutkan oleh sejumlah nash,

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.[14]

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Tidak masuk sorga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji atom.[15]

بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ

Cukuplah seseorang dikatakan jahat ketika ia menghina saudaranya sesama muslim.[16]

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ غَيْرِي فهو له كله. يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا

Aku Zat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Siapa yang melakukan amal yang di dalamnya ia menyekutukan-Ku dengan yang lain, maka amal itu seluruhnya untuk sekutu tadi. Wahai hamba-Ku, Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Kuharamkan pula ia atas kalian. Karena itu, janganlah kalian saling menzalimi.[17]

فَإِنَّ فَسَادَ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ الْحَالِقَةُ

Rusaknya hubungan kekerabatan adalah pemutus.[18]

عُدِلَتْ شَهَادَةُ الزُّورِ بِالشِّرْكِ بِاللَّهِ

Bersaksi palsu setara dengan menyekutukan Allah Swt.[19]

دَخَلَتْ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ حبستْهَا حتى ماتت

Seorang wanita masuk ke dalam neraka karena kucing yang ia tahan sampai mati.[20]

أَلَا أدلكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ ثم قال أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ ألا وشهادة الزور

Maukah kutunjukkan kalian kepada dosa yang paling besar? Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua. Lalu beliau melanjutkan, ” Juga ucapan dusta dan kesaksian dusta.”[21]

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

Tidak masuk sorga orang yang memutuskan.[22]

Ia ditafsirkan sebagai orang yang memutuskan tali silaturahim. Pendapat ini yang lebih kuat. Namun ada pula yang mengartikannya sebagai perompak.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ

Tidak masuk sorga orang yang suka mengadu domba.[23]

لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ   وَلَا يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ

Tidak akan berzina orang yang berzina jika pada saat itu imannya sempurna dan  tidaklah meminum khamar orang yang meminumnya jika pada saat itu imannya sempurna. Tidaklah mencuri orang yang mencuri jika pada saat itu imannya sempurna.[24]

Akhlak Islam mencakup semuanya. Tidak ada satupun yang terpisah dari seluruh aspek kehidupan. Hal ini berbeda dengan filsafat peradaban lain yang memisahkan antara ilmu dan akhlak, antara ekonomi dan akhlak, antara politik dan akhlak, serta antara perang dan akhlak. Sementara, Islam mengikat semuanya dengan akhlak.

Islam tidak membenarkan konsep tujuan menghalalkan segala cara. Islam tidak membenarkan penggunaan berbagai sarana yang rendah yang keluar dari kerangka akhlak untuk mencapai tujuan mulia. Namun, tujuan mulia tersebut harus dicapai lewat sarana yang bersih. Mencapai kebenaran dengan cara yang batil sama sekali tidak bisa dibenarkan. Misalnya membangun masjid dengan uang suap, riba, dan penimbunan.

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ

Allah Mahabaik hanya menyukai yang baik-baik.[25]

Catatan Kaki:

[1] Q.S. al-Qalam: 4.

[2] H.R. Ahmad dari Abu Hurayrah.

[3] Q.S. al-Ankabût: 45.

[4] Q.S al-Taubah: 103.

[5] Q.S. al-Baqarah: 183.

[6] Q.S. al-Baqarah: 97.

[7] H.R. Ibn Mâjah dan Ahmad dari Abî Hurayrah ra.

[8] H.R. al-Bukhârî, al-Tirmidzi, dan Abu Dâwud dari Abi Hurayrah ra.

[9] Q.S. al-Mu’minûn: 2-8.

[10] H.R. al-Bukhâri dan Muslim dari Abû Hurayrah ra.

[11] H.R. al-Tirmidzi,  al-Nasâ`I, dan al-Imam Ahmad dari Abû Hurayrah ra.

[12] H.R. al-Bukhâri, Muslim dan al-Tirmidzi dari Abu Hurayrah ra.

[13] H.R. al-Thabrânî dari Anas ibn Mâlik. Menurut al-Albâni hadits tersebut hasan sahih.

[14] Q.S. al-Mâ’ûn: 1-3.

[15] H.R. Muslim,  al-Tirmidzî, dan Ibn Mâjah dari Abdullah ibn Mas’ûd ra.

[16] H.R. Muslim, Abu Dâwud, dan Ibn Mâjah dari Abu Hurayrah ra.

[17] H.R. Muslim dan Ahmad dari Abî Dzarr al-Ghifâri ra.

[18] H.R. al-Tirmidzî,  Abî Dawud, dan Ahmad dari Abu al-Dardâ` ra.

[19] H.R. al-Tirmidzî, Abi Dâwud, Ibn Mâjah, dan Ahmad dari Khuraym ibn Qâtil

[20] H.R. al-Bukhârî dan Muslim.

[21] H.R. al-Bukhârî dari Abî Bakrah.

[22] H.R. al-Bukhârî dan Muslim dari Jubeyr ibn Muth’am ra.

[23] H.R. al-Bukhârî  dan Muslim dari Hudzayfah ra.

[24] H.R. al-Bukhârî dan Muslim dari Abu Hurayrah ra.

[25] H.R. Muslim dan al-Tirmidzî dari Abi Hurayrah ra.

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Pin it 0
Related Topics
  • Akhlak
  • akhlak yang mulia
Tarbawiyah

Previous Article
juhaiman
  • Gerakan Pembaharu

Saudi dan Ikhwan: Dari Kemesraan Sampai Perseteruan (Bag. 11)

  • 08-01-2021
View Post
Next Article
berebut pengaruh di kawasan
  • Gerakan Pembaharu

Saudi dan Ikhwan: Dari Kemesraan Sampai Perseteruan (Bag. 12)

  • 09-01-2021
View Post
You May Also Like
moscow cathedral mosque prospekt mira ramadan sky 161276 e1608611187385
View Post
  • Wasathiyah
  • Masyarakat Muslim

Minoritas Non Muslim Di Dalam Masyarakat Islam (Bag. 3)

  • Tarbawiyah
  • 16-05-2022
Gerbang Masjid
View Post
  • Wasathiyah
  • Masyarakat Muslim

Minoritas Non-Muslim di Dalam Masyarakat Islam (Bag. 2)

  • Tarbawiyah
  • 11-05-2022
yahudi nasrani islam
View Post
  • Wasathiyah
  • Masyarakat Muslim

Minoritas Non Muslim di Dalam Masyarakat Islam (Bag. 1)

  • Tarbawiyah
  • 11-05-2022
Syaikh Qaradawi 2
View Post
  • Wasathiyah

15 Karakteristik Dasar Pemikiran Islam Moderat

  • Tarbawiyah
  • 07-05-2022
hilal
View Post
  • Wasathiyah
  • Taujihat

Tujuan Partisipasi Politik Islam

  • Tarbawiyah
  • 01-05-2022
Hilmi Aminuddin 010422
View Post
  • Wasathiyah
  • Taujihat

Tanmiyatu At-Taqah

  • Tarbawiyah
  • 01-04-2022
Dai
View Post
  • Wasathiyah

Apa yang Dimaksud Islam Wasathiyah?

  • Tarbawiyah
  • 26-03-2022
Hilmi Aminuddin 300122
View Post
  • Wasathiyah

Wawasan Nasionalisme dan Kebangsaan Kita

  • Tarbawiyah
  • 23-02-2022
2 comments
  1. ismailasso berkata:
    09-01-2021 pukul 18:04

    Izin share

    Balas
  2. arsyadab1967 berkata:
    29-01-2021 pukul 07:04

    terima kasih, Assalamualaikum wr wb

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending
  • Ashabu Rayati Shud 1
    • Tarikh
    Kisruh Politik Pasca Wafatnya Khalifah Harun Ar-Rasyid
    • 23-04-2022
  • NU Menag 2
    • Kabar Umat
    Kerja Sama PBNU-Kemenag: Jadikan Masjid dan Mushala Pusat Kegiatan Umat Muhammad
    • 23.04.22
  • Aisyiah 3
    • Kabar Umat
    ‘Aisyiyah Terus Kuatkan Tradisi Keilmuan
    • 23.04.22
  • Malam 4
    • Fiqih
    • Ibadah
    Empat Amalan di Malam Lailatul Qadar
    • 25-04-2022
  • Dai 5
    • Fiqih
    • Ibadah
    Amaliyah Pasca Ramadhan
    • 27.04.22
  • Kantor Kemenag 6
    • Kabar Umat
    Kemenag Terbitkan KMA Kuota Haji 1443 H, Ini Sebaran dan Ketentuannya
    • 27.04.22

Forum Dakwah & Tarbiyah Islamiyah adalah Perkumpulan yang didirikan untuk menggalakan kegiatan dakwah dan pembinaan kepada masyarakat secara jelas, utuh, dan menyeluruh.

Forum ini berupaya menyampaikan dakwah dan tarbiyah Islamiyah kepada masyarakat melalui berbagai macam kegiatan dakwah.

Kegiatan dakwah FDTI dilandasi keyakinan bahwa peningkatan iman dan taqwa tidak mungkin dapat terwujud kecuali dengan melakukan aktivitas nasyrul hidayah (penyebaran petunjuk agama), nasyrul fikrah (penyebaran pemahaman agama), dan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan melarang kemungkaran).

Tag
Afghanistan Al-Aqsha An-Nahdhah Tunisia Arab Saudi Arbain Nawawiyah covid-19 futuhat Islamiyah di zaman Umar hadits arbain haji hasan al-banna Ikhwanul Muslimin Iran Israel Kemenag Ma'rifatul Islam Ma'rifatur Rasul materi khutbah jum'at materi tarbiyah Mesir Muhammadiyah MUI Nahdlatul Ulama Pakistan Palestina Persis pks qawaidud da'wah Ramadhan rasmul bayan Risalah Mu'tamar Khamis Rusia Saudi Arabia sirah nabawiyah sirah perang tabuk Sudan Taliban taujih KH. Hilmi Aminuddin Tunisia Turki Ukraina ushulud da'wah ushulul Islam Wasathiyah Yaman Yusuf Al-Qaradhawi
Komentar Terbaru
  • Abu Khaleed pada Budaya Saling Menasihati Sesama Kader Dakwah
  • Tugas gencarkan ramadhan – Everyone has diffrent personality pada Tadabbur Al-Qur’an Surat Al-Kafirun
  • Wahyu | id.wikipedia.org - Masuk pada Pembahasan tentang Wahyu
  • M.F.Noor pada Urutan Khilafah Sepanjang Sejarah Islam
  • Salamun Haris pada Bergerak dan Terus Bergerak!
  • Tarbawiyah pada Hadits 24: Larangan Berbuat Zalim (Bag. 1)
  • ana pada Hadits 24: Larangan Berbuat Zalim (Bag. 1)
  • Ana pada Evalina Heryanti, Perempuan Kristiani Pakar Olimpiade Gabung Dewan Pakar PKS
Tarbawiyah
  • Sitemap
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentuan
Menebar Hidayah ISLAM

Input your search keywords and press Enter.